Kamis, 29 Januari 2015

Biografi Freddie Mercury

Freddie Mercury, jika anda seorang musisi tentu saja anda akan mengenal dia. Walaupun telah meninggal beberapa tahun yang lalu, karya tak pula ikut tenggelam. Tentu kita sering mendengar  lagu “We Are the Champions”, sebuah lagu kemenangan yang sering dikumandangkan ketika berakhirya sebuah perlombaan, ini salah satu karya terbesar dari freddie mercury. Bahkan ia kini dikenal sebagai salah satu legenda musik dunia.
Lahir di Stone Town, Zanzibar – sekarang termasuk wilayah Tanzania, Afrika Timur, 5 September 1946 – meninggal 24 November 1991 pada umur 45 tahun). Ia merupakan musisi jenius yang menguasai beberapa istrument dan juga seorang pembuat lagu yang handal, namu lebih dikenal sebagai vokalis dan penulis lirik dari band penganut aliran rock, Queen. Sebagai orang yang sering tampil, ia dikenal karena penampilan panggung yang glamour dan vokal yang kuat, hingga mencapai 4 oktaf.
Sebagai penulis lagu, Freddie melahirkan banyak hits untuk grupband Queen, diantaranya “Bohemian Rhapsody”, “Somebody to Love”, “We Are the Champions”, “Crazy Little Thing Called Love”, “Don’t Stop Me Now”, dan “Killer Queen”. Selain karyanya dengan Queen, ia juga bersolo karir dan juga kadang-kadang bertindak sebagai produser dan atau additional player ( piano atau vokal ) untuk artis lain. Dia meninggal karena bronkopneumonia yang dibawa oleh AID* pada 24 November 1991, hanya satu hari setelah publikasi bahwa ia memiliki penyakit tersebut.



Freddie adalah seorang Parsi, lahir di Zanzibar dan dibesarkan di sana dan kemudian tinggal di India sampai pertengahan usia remaja. Pada tahun 2005 , sebuah jajak pendapat yang diselenggarakan oleh Blender dan MTV2 menilai Freddie sebagai penyanyi laki-laki terbesar sepanjang masa Pada tahun 2008, penyunting “Rolling Stone magazine” meletakkannya pada No.18 pada daftar mereka dari 100 penyanyi terbaik sepanjang masa. Pada 2009, sebuah jajak pendapat Rock Klasik melihatnya sebagai penyanyi rock terbaik sepanjang masa. Allmusic telah menggambarkan Freddie sebagai “salah satu penghibur rock terbaik sepanjang masa” , yang memiliki “salah satu suara terbaik di dunia musik”.
Meskipun suara berbicara Freddie ada di kisaran bariton, ia menyanyikan sebagian besar lagu dalam kisaran suara tenor. rentang vokalnya memiliki rentang dari bass F rendah (F2) sampai Soprano F tinggi (F6). Dia bisa bernyanyi hingga tenor F tinggi (F5). Penulis biografi “David Bret” menggambarkan suaranya “meningkat dalam beberapa bar dari suara serak, tenor, kemudian ke nada tinggi, coloratura sempurna, murni dan ‘mengkristal’ di nada puncak”. Soprano Spanyol Montserrat CaballĂ©, yang bersama-sama dengan Freddie merekam sebuah album, menyatakan pendapatnya bahwa “perbedaan antara Freddie dan hampir semua bintang rock lain adalah bahwa dia menjual suara”. dia menambahkan, “tekniknya menakjubkan. Tidak ada masalah dalam tempo, ia bernyanyi dengan irama yang jelas, penempatan vokalnya sangat baik dan ia mampu bergerak dengan mudah dari satu nada ke nada yang lain. dia juga memiliki musikalitas tinggi. kalimatnya halus, lembut dan manis atau energik dan ‘membanting’. Ia mampu menemukan pewarnaan yang tepat atau nuansa ekspresif untuk setiap kata.”. Seiring dengan berkembangnya karir Queen, ia semakin mengubah nada-nada tertinggi lagu-lagu mereka ketika penampilan live, sering menyelaraskan dengan kedua, kertiga atau kelima. Freddie dikatakan memiliki “lipatan nodul vokal paling asli” dan freddie mengaku tak pernah memiliki pelatihan vokal formal.
Kematian freddie tentunya merupakan salah suatu kehilangan terbesar bagi dunia musik. Kematiaanya yang dikarenakan A*DS mewakili peristiwa yang sangat penting dalam sejarah penyakit itu. Pada bulan April 1992, anggota yang tersisa dari Queen mendirikan The Mercury Phoenix Trust, hingga adanya The Freddie Mercury Tribute Concert for A*DS Awarness untuk merayakan kehidupan dan warisan Mercury dan mengumpulkan uang untuk penelitian A*DS , yang berlangsung pada 20 April 1992. The Mercury Phoenix Trust telah mengumpulkan jutaan pound untuk berbagai kegiatan amal A*DS. Konser penghormatan, yang berlangsung di Stadion Wembley London untuk 72.000 penonton, menampilkan berbagai bintang tamu termasuk, Robert Plant (Led Zeppelin), Roger Daltrey (dari The Who), Extreme, Elton John, Metallica, David Bowie, Annie Lennox, Tony Iommi (Black Sabbath), Guns N ‘ Roses, Elizabeth Taylor, George Michael, Def Leppard, Seal, Liza Minnelli (dan juga U2 melalui satelit). Elizabeth Taylor berbicara tentang Mercury sebagai “bintang rock luar biasa yang melewati seluruh lanskap budaya kita seperti komet di langit”. Konser ini disiarkan langsung ke 76 negara dan diperkirakan memiliki pemirsa dari 1 miliar orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar